Sahabat yang Hilang
Di tengah hutan lebat, para hewan sedang berkumpul. Mereka merencanakan perjalanan ke Desa Seberang untuk mencari teman kecil mereka, si Putih, kelinci muda yang belum pulang sejak kemarin.
"Dengar semuanya," ujar Kak Kancil penuh semangat. "Besok pagi kita berangkat bersama-sama!"
"Aku mungkin tidak bisa ikut, perjalanan ini terlalu jauh untukku," keluh Kak Bebek.
"Ayolah, Bek, semua ingin membantu mencari Putih! Dia masih kecil, baru sebulan usianya," seru Kak Bangau. "Kamu bisa naik di punggungku, kan aku bisa terbang."
"Baiklah, kalau begitu aku ikut," jawab Kak Bebek senang.
Keesokan paginya, para hewan berkumpul untuk memulai pencarian. Namun, Kak Bebek belum tampak hadir, membuat hewan-hewan lain bertanya-tanya.
"Ada yang melihat Bebek?" tanya salah satu dari mereka. Saat itu, Kambing muncul dari semak-semak.
"Teman-teman, aku tadi melihat Kak Bebek di kandangnya. Sepertinya dia merasa kurang enak badan," lapor Kambing.
"Aah, mungkin dia hanya pura-pura sakit," bisik beberapa hewan, merasa ragu.
"Tak apa, kita tetap harus mencari Putih. Mari kita bagi kelompok, sebagian ke arah Selatan dan sebagian lagi ke Utara. Sebelum matahari terbenam, kita semua berkumpul di sini lagi," perintah Kak Kancil.
Hewan-hewan mengangguk setuju dan segera berpisah ke arah yang telah ditentukan. Sementara itu, Kak Bebek tetap tinggal, beristirahat di tempatnya. Ketika matahari mulai tinggi, terdengar suara kecil yang menangis dari kejauhan.
"Huh...uh... Ibu, Ibu, aku takut. Di mana kamu, Bu?" suara si Putih terdengar penuh ketakutan.
Kak Bebek mendengar suara itu dan segera mencari asalnya. Ternyata itu adalah si Putih, kelinci kecil yang hilang sejak kemarin.
"Putih! Kau di sini? Kami semua mencarimu," seru Kak Bebek, merasa lega.
"Aku di mana? Kenapa sepi sekali di sini?" tanya si Putih kebingungan.
"Jangan khawatir, teman-temanmu sedang mencarimu di Desa Seberang. Syukurlah kau sudah kembali. Mari, ikut denganku," kata Kak Bebek, merangkul si Putih dengan penuh kasih.
Saat matahari mulai terbenam, hewan-hewan lain kembali dengan lelah. Mereka tampak kecewa karena tidak menemukan si Putih. Namun, ketika melihat si Putih bersama Kak Bebek, mereka pun bersorak gembira dan segera mengelilingi mereka.
Ibu si Putih langsung memeluk anaknya dengan lega, "Oh, Putih, Ibu sangat khawatir! Terima kasih, Kak Bebek, kalau bukan karena kamu, mungkin anakku akan tersesat lebih jauh."
Para hewan kini merasa lega dan merayakan kembalinya si Putih dengan penuh sukacita. Hilanglah keraguan mereka pada Kak Bebek, dan mereka pun bergembira bersama, menikmati waktu berkumpul itu.